Saturday 29 June 2019

Rindu, Waktu & Kamu

Ada saat saat dimana kita merasa harmoni.
Sambil berbisik seolah mengungkapkan isi hati.
Entah hanya aku saja yang terlalu berimaji.
Atau memang benar jarak dan waktu yang mulai memberi arti ?

Rindu? Jelas aku aku rindu.
Bagaimana bisa aku rindu, padahal kita saja tidak pernah bertemu.
Bukan, bukan kamu yang ku rindukan, namun sosokmu.
Yang mampu berperan seolah kau juga rindu.

Kaya itu titipan, Tenteram itu pilihan...

Oke gini, gue rada risih sebenernya dengan selentingan selentingan pertanyaan beberapa orang mengenai hidup gue. Beberapa dari mereka bilang "Eh, hidup lo kok gitu gitu aja, lihat tuh temen lo yang udah lo ajarin keliling kesana kemari aja udah bisa beli ini itu, terus kenapa lo masi gitu gitu aja??"

Pertanyaan yang sebenernya ngga perlu gue jawab, tapi lama kelamaan rada ridih juga sih setiap ketemu, itu mulu yang suka ditanyain.

Gini ya bro, hidup gue ya hidup gue ini kan, terus kenapa lo yang mesti ribet ??

Gue bukan ga mau punya ini itu, gue juga ngga ngukur bahagia itu dari materi, bukan dari apa apa yang gue punya. Tapi lebih kepada waktu luang yang banyak, ngga semua orang lho bisa punya waktu se-fleksibel gue, ngga ada yang ngatur, sudah cukup ngebuat hidup gue bahagia, tenang rasanya dan ngga terlalu banyak terbebani dengan urusan dunia. Menurut gue, semakin banyak gue punya sesuatu, semakin besar pula tanggung jawab gue atas itu semua. Dan gue belum siap untuk itu semua.

Mungkin orang orang taunya gue yang sekarang, tapi dibalik itu semua, banyak yang harus dikorbankan bro. Waktu, tenaga dan lain lainnya yang ga bisa gue sebutin satu satu.

Percayalah, setiap pilhan dalam hidup, punya kelebihan dan kekurangannya masing masing, tergantung kita bagaimana menanggapinya. Jadi, bijaklah dalam memilih.

Tuesday 12 February 2019

Rest Area KM-0

Dalam sebuah perjalanan, pasti selalu ada tempat untuk singgah dan beristirahat sebentar. Layaknya perjalanan hidupku, mungkin saja kau adalah tempat persinggahanku yang kesekian kalinya atau mungkin saja sebaliknya.

Ada saatnya kita berhenti sejenak dan beristirahat.

Aku tidak pernah menyesal tentunya, pernah singgah dan meluangkan waktu untuk mengenal kamu walaupun rasanya singkat, dan pada kenyataannya perjalananku pun harus berlanjut.

Selayaknya sebuah perjalanan, tidak ada yang selamanya pergi begitu saja. Jika waktu dan takdir mengizinkan, pasti mereka akan membawaku kembali untuk singgah bahkan mungkin saja tinggal disana.

Namun jika ku tak pernah kembali lagi, mungkin Allah punya rencana lain atas perjalanan hidupku, begitupun kamu.

Takdir-Nya selalu unik, kita dipertemukan dengan cara yang bahkan tak pernah terfikirkan sebelumnya, dan juga kita terpisahkan dengan cara yang tak pernah terduga. Sungguh hanya Allah sang pemilik hati, yang mampu membolak balikkan hati manusia.

Ringkas, senang pernah mengenal kamu.

-OX-

Tuesday 29 January 2019

1 / 3

Ngga perlu mencari kambing hitam atas apa yang terjadi. dalam kasus ini, mungkin guenya aja yang terlalu nyaman sama suasana, dan lo-nya juga ngedukung untuk semua situasi itu. Entah yang lo lakuin ke gue itu sebagai sebuah perlakuan yang sebenarnya atau hanya pelampiasan atas kegalauan yang lagi lo rasain. Gue ga pernah nyalahin siapa-siapa disini, lagipula semua yang lo lakuin itu hak lo selama lo masih bebas dan masih sendiri.

Jujur, kalo awalnya lo ga ngerespon baik mungkin jadinya ga bakal sejauh ini. Tapi mungkin ini cara yang diberikan Tuhan ke gue gimana caranya buat gue kenal sama lo. Ya, gue coba selalu berfikir positif tentang apa yang sedang terjadi sekarang. Pernah gue bilang juga kan ?, belajar percaya sama orang itu ga gampang, apalagi sama orang yang baru dikenal. Tapi lo sukses membuat gue begitu percaya sama lo, sadiss.

Memilih dan mengambil keputusan itu ga segampang membalikkan telapak tangan memang. Gue paham sedikit tentang apa yang terjadi sama lo, tapi gue ga mau terlalu dalam menanggapi masalahnya, itu masalah lo dan gue ga punya hak juga atas hal itu. Oke, lo baik, lo nyaris tanpa celah, menurut lelaki yang seperti gue lo oke banget lah, anggaplah begitu.

Gue menghargai setelah lo jujur malam itu tentang dia, bahwa ga cuma gue yang ada buat lo. ga bener bener ada sih maksud gue, toh secara nyata juga gue belum berjuang apa-apa atas diri lo... inget, gue belum berjuang apa apa !!!

Gue juga bingung sekarang, harusnya gimana. Apalagi dengan sikap dingin lo itu.

Kalo ditanya kecewa, jelas kecewa, karena lo ga pernah jujur dari awal, apalagi seminggu terakhir sikap lo berubah drastis, dan puncaknya Sabtu - Minggu kemarin lo nyaris bener bener ngilang ga ada kabar.

Kalo dipikir, pantes ngga gue kecewa, ya menurut gue ga pantes, secara gue bukan siapa-siapa lo kan ?

Terakhir, gue cuma ngasi saran dan semoga lo baca tulisan ini, jangan pernah bohongi diri lo sendiri bahkan orang lain (apalagi yang sayang sama lo), mungkin semua laki-laki bisa lo lakuin seperti itu, tapi ga semuanya bisa terima atas apa yang lo lakuin. Pas kebetulan juga gue yang ada di posisi ini, karena gue udah biasa ngelaluinnya, jadi gue ga terlalu ambil pusing. Dan masi bisa ngambil sisi positifnya dari apa yang terjadi.

Entah nantinya lo bakalan pergi ato ngga, itu terserah lo. Gue ga pernah punya alasan yang tepat buat nahan lo biar tetep baik-baik aja sama gue, sampe nanti waktunya kita ketemu. Kalo lo butuh  tempat buat cerita dan berkeluh kesah, datang aja atau hubungi gue, Insha Allah gue bakal selalu bisa terbuka sama lo dan selama masi bisa gue bantu.

Gue ga pernah bisa cerita sama lo, karena waktu lo bukan cuma buat gue. Mungkin dari tulisan ini sedikit banyak lo tau, apa yang gue rasain.

-red.

Tuesday 22 May 2018

Andai ...

Andai saja waktu dapat kuputar kembali, ingin rasanyaku kupeluk dan kukecup keningmu.
Tapi justru malah sebaliknya, keberanianku hanya sebatas mengecewakanmu.

Beberapa hari belakangan, sunyi tanpa kamu.
Seperti ada yang terulang lagi menjadi semu.

Kenapa baru hari ini penyesalan itu terasa?
Mungkin karna penyesalan tidak pernah tau sakitnya rasa kecewa.

Sesederhana itu seharusnya membuat momen itu menjadi manis.
tapi kenapa begitu egoisnya aku sampai sampai tak mengerti bagaimana caranya senyum tulus walaupun tipis.

Jujur sampai hari ini aku selalu berharap agar waktu dapat diputar kembali.
Agar aku tau bagaimana caranya menghargai.

Bergetar hati ini mengenang apa yg seharusnya tak terjadi.
Penyesalan ini begitu dalam rasanya menusuk dihati.

Aku rasa wajar jika kamu seberat itu kecewa padaku.
Aku paham rasa kecewanya, pun begitu dengan sesal yang aku rasa.

Maafkan aku.
Dariku, yang hanya mampu mengekspresikan rasa dalam rangkaian kata.

-unknown-

Monday 7 May 2018

Untitled ..

Senja, selalu membawaku kembali pada ingatan masa laluku, akan kamu.
Tidak pernah 1 pun senja yang mampu menerjemahkan perasaanku.
Tapi mungkin senja dapat membantuku, menyampaikan salam rinduku padamu.
Rindu yang tak pernah berkurang porsinya, selalu sama setiap detiknya, selalu.

Entah kenapa, aku selalu berharap dapat mengenalmu kembali, pada suasana yang berbeda tentunya.
Berharap dapat bersama lagi, menikmatinya bersamamu setiap detiknya.
Tapi apakah mungkin ???

Beberapa tahun tanpa kabarmu, mungkin perlu waktu lagi untuk mengenalmu.
Mengenal kembali betapa berartinya kamu, betapa indahnya dirimu.

Mungkin aku bukanlah satu-satunya yang bisa peka terhadap perlakuanmu padaku.
Mungkin juga aku bukan orang yang selalu mampu untuk mengerti keadaanmu.
Tapi inilah diriku yang apa adanya, yang selalu belajar untuk tau bagaimana kamu.
Seperti katamu, jangan pernah menjadi orang lain dalam diri sendiri.

Rasanya ingin sekali memilikimu, memiliki hatimu.
Tapi jangankan hatimu, menyentuh dindingnya saja aku tak mampu.
Berharap bisa sedikit saja membukanya, melihat, apakah ada aku disitu ???

Ini bukan tentang aku dan kata-kata manisku.
Ini tentang usahaku yang ingin berjuang menyegerakanmu, Insha Allah.
Berjuang untuk dapat selalu bersama hidup denganmu.

Percayalah, cinta ini selalu utuh, untukmu.
Sedikitpun tak pernah berkurang, meski termakan oleh waktu.

Namun jika tak mungkin bagiku untuk memilikimu, sekali lagi.
Maka ijinkanlah aku sekali saja, tau akan perasaanmu padaku, sebelum kamu benar-benar pergi, lagi.
Karena cinta tak pernah memaksa untuk selalu bersama dan memiliki.

Jika melepasmu adalah cara paling indah untuk mencintaimu, maka pergilah.
Namun jika bersamamu adalah takdirku, aku harap kita mampu untuk menjalaninya berdua.
Aku tidak pernah takut akan kehilangan, karena Tuhan selalu punya rencana yang terbaik untuk kita berdua.
Dengan siapapun kamu nanti, ntah itu denganku ataupun tidak, aku harap kamu dapat menjaga bahagiamu.

Menunggumu !!!


Hai... Apa kabarmu hari ini ???
Semoga selalu baik dan dalam lindungan-Nya
Senang kamu dapat kembali dari masa lalu, iya masa laluku.
Mungkin senyuman yang aku lihat padamu saat ini, adalah yang benar-benar tulus yang bisa aku rasakan darimu.
Jejak digital selalu menjadi pengobat rinduku akan kamu.
Kamu selalu hadir dalam kesendirianku, disaat menunggumu.
Tapi, apalah dayaku yang hanya mampu merasakanmu dalam hatiku, bukan hari-hariku.
Jujur, aku cemburu pada mereka yang pernah singgah, yang mampu memiliki waktumu dan hatimu.

Kamu tau rasanya menunggu ???
Lelah, tapi untungnya aku tidak pernah bosan, menunggumu.
Karena aku tau, kamu pasti kembali padaku.
Setiap detiknya selalu kunikmati, namun dulu, itu semua semu.

Bagaimana kamu sekarang ???
Ntah sejak kapan aku mulai ingin menulis, tentangmu, tentang kita hari ini.
Mungkin dulu karena hati ini terlalu harmoni, menunggumu dalam sendiri.
Atau mungkin dulu tidak pernah sempat menuangkanmu dalam sajak-sajak rinduku ini.

Jujur, aku rindu.

Jika ada seseorang yang mampu menyimpan rasa, bertahun-tahun, itu aku.
Mungkin iya menurutmu sedikit banyak membuang waktuku untuk mencintaimu yang telah bersama yang lain pada waktu itu.
Kenapa tidak mencari yang lain saja ???
Sudah ku coba, dalam diam aku menunggu, mencoba hal baru, tapi semua semu.
Hanya kamu yang mampu memperlambat waktuku, seolah menunggumu itu, sedikitpun tidak membuang waktuku.

Sekarang, kamu sudah kembali untukku.
Mungkin Tuhan menjawab do'aku.
Jadi, masi perlu aku menunggumu ???
Tidak, aku hanya ingin menjagamu.