Senja, selalu membawaku kembali pada ingatan masa laluku, akan kamu.
Tidak pernah 1 pun senja yang mampu menerjemahkan perasaanku.
Tapi mungkin senja dapat membantuku, menyampaikan salam rinduku padamu.
Rindu yang tak pernah berkurang porsinya, selalu sama setiap detiknya, selalu.
Entah kenapa, aku selalu berharap dapat mengenalmu kembali, pada suasana yang berbeda tentunya.
Berharap dapat bersama lagi, menikmatinya bersamamu setiap detiknya.
Tapi apakah mungkin ???
Beberapa tahun tanpa kabarmu, mungkin perlu waktu lagi untuk mengenalmu.
Mengenal kembali betapa berartinya kamu, betapa indahnya dirimu.
Mungkin aku bukanlah satu-satunya yang bisa peka terhadap perlakuanmu padaku.
Mungkin juga aku bukan orang yang selalu mampu untuk mengerti keadaanmu.
Tapi inilah diriku yang apa adanya, yang selalu belajar untuk tau bagaimana kamu.
Seperti katamu, jangan pernah menjadi orang lain dalam diri sendiri.
Rasanya ingin sekali memilikimu, memiliki hatimu.
Tapi jangankan hatimu, menyentuh dindingnya saja aku tak mampu.
Berharap bisa sedikit saja membukanya, melihat, apakah ada aku disitu ???
Ini bukan tentang aku dan kata-kata manisku.
Ini tentang usahaku yang ingin berjuang menyegerakanmu, Insha Allah.
Berjuang untuk dapat selalu bersama hidup denganmu.
Percayalah, cinta ini selalu utuh, untukmu.
Sedikitpun tak pernah berkurang, meski termakan oleh waktu.
Namun jika tak mungkin bagiku untuk memilikimu, sekali lagi.
Maka ijinkanlah aku sekali saja, tau akan perasaanmu padaku, sebelum kamu benar-benar pergi, lagi.
Karena cinta tak pernah memaksa untuk selalu bersama dan memiliki.
Jika melepasmu adalah cara paling indah untuk mencintaimu, maka pergilah.
Namun jika bersamamu adalah takdirku, aku harap kita mampu untuk menjalaninya berdua.
Aku tidak pernah takut akan kehilangan, karena Tuhan selalu punya rencana yang terbaik untuk kita berdua.
Dengan siapapun kamu nanti, ntah itu denganku ataupun tidak, aku harap kamu dapat menjaga bahagiamu.